RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 7 JULI 2024)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
MINGGU, 7 JULI 2024
Hari Minggu Biasa XIV
Yeh. 2:2-5; Mzm. 123:1-2a,2bcd,3-4; 2Kor. 12:7-10; Mrk. 6:1-6.
BcO Ams. 1:1-7.20-33
Warna Liturgi Hijau
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Renungan
Yesus bersama murid-murid-Nya pulang ke Kampung Nazaret. la berjumpa dengan sanak kerabat dan para sahabat yang mengenal Dia dan mengetahui latar belakang keluarga-Nya. Mereka mengenal Yosef dan Maria, serta saudara-saudari Yesus. Karena itu, ketika Yesus mengajar dengan cemerlang di rumah ibadat, apalagi menyembuhkan orang-orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya, mereka merasa heran, ragu, bahkan kecewa. Bagaimana mungkin la memiliki hikmat seperti itu? Mereka menolak Dia mentah-mentah. Meskipun ditolak, Yesus tidak melawan atau menjatuhkan hukuman. la hanya berucap, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di kampung halamannya, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
Pengalaman ditolak ternyata sudah mewarnai relasi antara Allah dan umat Israel. Pada masa lampau umat Israel bukan hanya menolak Allah, melainkan mereka bahkan memberontak terhadap-Nya. Kepada Nabi Yehezkiel Allah berfirman, "Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak terhadap Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku, juga sampai hari ini" (2:3). Namun, kepada bangsa pemberontak ini, Tuhan tetap mengutus seorang nabi, tanpa peduli mereka mendengarkan atau tidak.
Pengalaman ditolak dialami juga oleh Rasul Paulus dalam pelayanannya. la mengalami Siksaan, kesukaran, dan penganiayaan oleh karena Kristus. Menghadapi pengalaman pahit seperti ini Paulus mendapatkan jawaban dari Tuhan, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Jawaban ini membuat Paulus boleh bermegah, "Sebab jika aku lemah maka aku kuat." Kita pun pasti pernah ditolak.
Mari kita menjadikan penolakan sebagai pengalaman berharga untuk memperbaiki diri dan memercayakan diri pada kasih karunia Tuhan yang selalu cukup bagi kita.
Tuhan, kuatkan kami bila ditolak apalagi oleh orang-orang dekat kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (MINGGU, 7 JULI 2024)"
Post a Comment