RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 28 MARET 2024)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

KAMIS, 28 MARET 2024

HARI KAMIS DALAM PEKAN SUCI/KAMIS PUTIH

Pagi: MISA KRISMA Yes. 61:1-3a,6a,8b-9; Mzm. 89:21-22,25,27; Why. 1:5-8; Luk. 4:16-21.

BcO Rat. 5:1-22.

Sore: MISA PERJAMUAN MALAM TUHAN Kel. 12:1-8,11-14; Mzm. 116:12-13,15-16bc,17-18; 1Kor. 11:23-26; Yoh. 13:1-15.

Warna Liturgi Putih

Renungan 

Pada waktu bertugas di Kalimantan Barat saya menjadi pastor rekan di sebuah paroki pedalaman. Paroki dengan jumlah stasi yang cukup banyak, yaitu 46 stasi. Karena jumlah stasi yang banyak itu dan jarak yang jauh-jauh maka kami mengatur jadwal turnei tiga bulan sekali. Karena itu, dalam satu tahun, satu stasi mendapat kunjungan tiga bulan sekali. Itu juga berarti bahwa umat stasi merayakan Ekaristi tiga bulan sekali. Karena itu, umat sangat merindukan imam dan merayakan Ekaristi. 

Pada hari Kamis Putih ini, kita mengenangkan Perjamuan Malam Terakhir Tuhan Yesus Kristus bersama para rasul. Dalam Perjamuan Malam Terakhir ini, ada tiga hal yang ditetapkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Yang pertama adalah Sakramen Ekaristi. Perayaan Ekaristi sebagai kenangan akan peristiwa perjamuan Tuhan di mana Dia memecah-mecahkan dan memberikan tubuh-Nya kepada para rasul. Mengenangkan berarti menghadirkan. Substansi roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Dalam Ekaristi kita sungguh menerima tubuh dan darah Kristus. Perayaan Ekaristi menjadi tanda dan sarana karya keselamatan Allah yang hadir dalam perjalanan Gereja menuju kesempurnaan. 

Yang kedua adalah Sakramen Imamat. Bersamaan dengan penetapan Sakramen Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan kuasa kepada para rasul untuk melakukan perjamuan sebagai kenangan akan Perjamuan Malam Terakhir. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku. Tuhan Yesus memberikan kuasa untuk melakukan itu kepada para rasul. Kuasa itu dilanjutkan oleh Paus sebagai pengganti Petrus, para uskup, dan para imam. Hanya melalui Sakramen Imamat, Ekaristi terjadi. Di luar kuasa itu, tidak terjadi Ekaristi. Di luar kuasa itu, hanya akan terjadi jamuan makan biasa dengan roti tawar dan sirup rasa anggur. 

Yang ketiga adalah perintah. Karena perintah maka mau tidak mau harus dilakukan. Tuhan Yesus memberikan perintah, "Kalau Aku sebagai Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, kalian juga wajib saling membasuh kaki." Kaki adalah bagian tubuh manusia yang paling bawah. Kaki menjadi bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan bumi dan kadang-kadang menyentuh kotoran. Membasuh kaki adalah tindakan seorang hamba. Ada kerendahan hati untuk melakukan tindakan tersebut. Kerendahan hati untuk menjadi pelayan satu dengan yang lain. Akhirnya, ada nilai cinta dan pengorbanan dalam peristiwa membasuh kaki, yaitu dengan saling membersihkan, menyucikan, dan menguduskan. 

Dengan merayakan Ekaristi, kita diajak juga untuk membagi-bagikan hidup kita kepada sesama. Mari kita mulai dengan saling membasuh kaki. Di rumah, suami-istri saling membasuh kaki, orangtua membasuh kaki anak-anak mereka, dan anak-anak membasuh kaki saudara dan orangtua. 

Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah kami dalam menjalankan perintah-Mu untuk bisa saling melayani dengan kerendahan hati sehingga kami bisa saling membasuh kaki. Amin.


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 28 MARET 2024)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel