RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 5 OKTOBER 2023)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
KAMIS, 5 OKTOBER 2023
Faustina Kowalska
Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12;
Mzm. 19:8,9,10,11;
Luk. 10:1-12.
Warna Liturgi Hijau
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
Renungan :
Di kalangan Gereja Katolik, sempat hidup pandangan bahwa perutusan Gereja di tengah masyarakat sepenuhnya tanggung jawab kaum klerus dan biarawan-biarawati. Akibatnya, pada zaman itu, sangat sulit ditemukan aktivis-aktivis awam yang terlibat dalam perutusan Gereja. Kalau pun ada, mereka masih berprinsip bahwa mereka hanya membantu kaum klerus. Kaum awam benar-benar menggantungkan perutusan Gereja di tangan kaum klerus. Diawali adanya Konsili Vatikan Il, aroma pembaruan Gereja sangat dirasakan. Gairah awam dalam hidup menggereja mulai menggeliat, peran mereka mulai dirasakan di pelbagai komponen dan lapisan masyarakat. Puncaknya memasuki tahun milenial, tahun 2000. Perutusan Gereja benar-benar melibatkan kaum awam. Inilah tahun emas bagi kaum awam untuk terlibat aktif dalam perutusan Gereja Katolik. Perutusan adalah kita.
Makna Injil hari ini benar-benar terjadi. Yesus mengutus para murid berdua-dua untuk mewartakan Kerajaan Surga. Akan tetapi, kita harus memegang teguh kata-kata Paus Fransiskus, terlibat dalam perutusan berarti siap menjadi gembala yang berbau domba, terlibat dan hadir dalam pergumulan dan persoalan masyarakat. Dengan demikian, kita semakin mengenal lebih dalam masyarakat atau umat yang kita layani. Dengan mengenal, kita akan mencintai mereka. Dan ketika cinta bertumbuh, maka tidak dapat tidak, melayani dalam perutusan Gereja menjadi harga mati. Mari kita memaknai perutusan Gereja dengan tiga langkah ini: mengenal (to know) , mencintai (to love), dan melayani (to serve).
Ya Allah, kuatkanlah kehendak kami untuk selalu mendengarkan panggilan-Mu dalam setiap langkah hidup kami. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 5 OKTOBER 2023)"
Post a Comment