RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 19 DESEMBER 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 19 DESEMBER 2022

MASA ADVEN IV (UNGU)

Novena Advent ke 4

BACAAN I: Hak. 13:2-7.24-25

MAZMUR: 71:3-4a.5-6b.16-17;

BACAAN INJIL: Lukas. 1:5-25

Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya. Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan. Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya." Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci. Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu. Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah. Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang."

Renungan :

Bacaan Injil hari ini memperlihatkan kisah awal yang relevan untuk menyiapkan kedatangan tokoh besar, yaitu Yesus Kristus. Penginjil Lukas dengan sengaja menempatkan kisah ini sebagai pengantar kisah kelahiran Yesus, bertujuan menyajikan sejarah kekristenan awal yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kisah kelahiran Yohanes sekaligus meneguhkan iman kita akan Yesus bahwa bagi Allah semuanya akan terjadi. Demikian pula dengan kelahiran Yohanes yang di luar nalar dunia, tetapi mungkin bagi Allah. Elisabetlah yang pertama kali mengimani peristiwa itu. Yohanes dikandung oleh Ibu yang secara biologis mustahil mengandung. Karena nubuat Malaikat, maka sejak dalam kandungan ia dipenuhi oleh Roh Kudus. Bahkan, peristiwa itu berdampak bagi orang banyak: membuat sukacita, membawa orang kembali kepada Tuhan, mendamaikan hubungan di dalam keluarga. Pendek kata, mempersiapkan suatu umat yang layak bagi Tuhan. 

Adven adalah masa mempersiapkan kedatangan Kristus sebagai pemimpin dalam diri kita. Kedatangan Tuhan hendaknya membuat kita menjadi pribadi yang membawa kabar baik, membawa orang Iain berjumpa dengan Allah, dan keluarga menjadi damai. Hati kita akan memimpin hidup kita kepada kebenaran ketika hati kita terbuka pada kehendak Roh dan melahirkan perbuatan-perbuatan baik. Itulah makna Gereja sebagai sakramen dunia: hadir dalam pelayanan, kebenaran, persaudaraan, belas kasih. dan menjadi jalan keselamatan bagi banyak orang kepada Yesus, Sang Kebenaran sejati. 

Bapa, bersihkanlah hati kami menyambut kelahiran Putra-Mu. Amin. 

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 19 DESEMBER 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel