RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 15 NOVEMBER 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 15 NOVEMBER 2022

PEKAN BIASA XXXIII (Hijau)

Sta. Albertus Agung.

BACAAN I: Why.3:1-6.14-22

MAZMUR: 15:2-3ab.3cd-4ab.5;

BACAAN INJIL: Lukas 19:1-10

Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

RENUNGAN:

Di tengah zaman yang semakin individualis ini, kita bersyukur karena masih ditemukan begitu banyak orang kaya yang mempunyai hati yang mulia, yang mau berbagi dan peduli dengan gerakan kemanusiaan dan sosial. Kendati kadang masih ada suara miring yang mengatakan: "Mereka melakukan itu semua hanya untuk money laundry aja.. .tampilan sih sosial dan dermawan, tapi sebetulnya hanya untuk menutupi kejahatan mereka." Mari kita singkirkan nyinyiran kita dan kita kedepankan positive thinking kita. Lepas apakah tindakan itu money laundry atau tidak, kita lebih berfokus pada fakta: dia kaya dan masih mau berbagi dan peduli dengan sesama. 

Bacaan Injil menampilkan tokoh kontroversial: Zakheus, si pemungut cukai yang mengalami revolusi mental setelah berjumpa Yesus. Banyak orang mencibir dia, bahkan ketika Yesus mampir di rumahnya. "Dia mampir di rumah pendosa!" kata ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Ini sangat berbeda dengan sikap Yesus, yang berfokus pada status Zakheus sebagai 'anak Abraham' yang harus diselamatkan, sedangkan orang Farisi dan Ahli Taurat berfokus pada 'Zakheus, si pemungut cukai, si pendosa. Akhir cerita memperlihatkan bagaimana revolusi mental terjadi dalam diri Zakheus: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan 4 kali lipat." 

Perjumpaan dengan Yesus membawa perubahan dalam diri seorang Zakheus: hidupnya diperbarui, hidupnya diubah menjadi baru. Kata Yesus: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham." Sebuah revolusi mental terjadi. Hal itu menjadi mungkin setelah Zakheus berjumpa Yesus. Bagaimana dengan perjumpaan kita? Apakah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus dan mendorong kita untuk menjadi manusia baru? 

Ya Allah, berikanlah kami keberanian untuk mengakui kekurangan diri kami. Amin. 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SELASA, 15 NOVEMBER 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel