RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 17 JULI 2022)
RENUNGAN HARIAN
MINGGU, 17 JULI 2022
PEKAN BIASA XVI (HIJAU)
St. Magdalena Postel
BACAAN I: Kej. 18:1-10a
MAZMUR : 15:2-3ab.3cd-4ab.5;
BACAAN II: Kol. 1:24-28
BACAAN INJIL: Lukas 10:38-42
RENUNGAN:
Membaca dan merenungkan bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini, khususnya bacaan pertama dan bacaan Injil, membuat saya teringat akan pengalaman berkunjung ke salah satu stasi terpencil di pedalaman. Perjalanan kunjungan dimulai pagi hari dengan berjalan kaki seharian dan menjelang pukul enam sore saya dan rombongan tiba di stasi tersebut dan akan menginap di rumah ketua umat. Seperti pada umumnya di pedesaan, tamu disambut sebaik-baiknya; kami pun diterima sangat baik. Kami diberi “welcome drinking’ kopi dan teh — boleh memilih, ditambah jagung rebus sambil bersendar tentang perjalanan. Sekitar 2 jam kemudian kami diajak makan malam, ditemani beberapa bapak tokoh umat namun para ibu yang sibuk di dapur belum makan, rupanya menyusul nantinya. Lalu tak lama berselang, seorang anak usia SEKAMI datang mendekat dan saya ajak, “Ayo mari sama-sama makan”. Dia spontan menjawab, mamakku bilang, “katanya, saya sudah kenyang!”
Dalam bacaan pertama tadi dikisahkan Abraham di kemahnya menyambut 3 orang tamunya dengan penuh kehangatan. Abraham bersujud sampai ke tanah dan berkata “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.’ Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; ...“ (ay. 3-5). Tiga orang tersebut mengiyakan akan Abraham dan Abraham menjamu mereka secara terhormat. Tak disangka oleh Abraham, keterbukaan dan penerimaan yang penuh kehangatan diikuti munculnya pengharapan baru bahwa Sara istrinya akan mempunyai seorang anak laki-laki. “Sesungguhnya aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, istrimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” (ay. 10). Melalui para tamu tersebut, Tuhan sendiri yang datang melawat Abraham dan menjanjikan berkat keturunan. Cara atau jalan yang dipakai Tuhan ini dipahami dan ditangkap oleh Abraham.
Perikop Injil hari ini mengisahkan kunjungan Yesus ke rumah Marta dan Maria. Mereka menyambut Yesus juga dengan cara yang terhormat. Digambarkan penginjil Lukas, Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya; sementara Marta sibuk sekali melayani. Soal muncul ketika Marta mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku” (ay. 40). Menurut penginjil, Tuhan lalu menegur Marta karena dirinya kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara. Padahal satu saja yang perlu, dan itu dilakukan Maria yakni terlebih dahulu mendengarkan apa yang dikehendaki Tuhan. Keberadaan Marta diliputi kekuatiran banyak perkara sementara Maria merasakan damai penuh sukacita berada dekat kaki Tuhan.
Betapa pentingnya menciptakan quality time untuk dari hati ke hati dengan Tuhan. Maka dibutuhkan waktu untuk hening dan tenang tanpa hiruk-pikuk kesibukan untuk dapat memahami dan menangkap kehendak Tuhan di balik rangkaian peristiwa dan pengalaman hidup. Sebagaimana dialami Marta, kesibukan harian yang tanpa “istirahat” akan Sangat melelahkan dan berakibat pada hidup yang dipenuhi kebosanan dan kekuatiran.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (MINGGU, 17 JULI 2022)"
Post a Comment