RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 4 JULI 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 4 JULI 2022

PEKAN BIASA XIV (HIJAU)

Sta. Elisabeth dr Portugal

BACAAN I: Hos. 2:13.14b-15.18-19

MAZMUR: 145:2-3.4-5.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Matius. 9:18-26

Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Lalu Yesuspun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.

RENUNGAN

Bacaan pertama diambil dan Kitab Hosea. Nama Hosea sendiri dalam bahasa Ibrani (Hõšea) berarti ‘keselamatan’ atau ‘dia menyelamatkan’. Nabi Hosea menjadi juru bicara Tuhan di hadapan umat israel yang ingkar janji dan tidak setia kepada-Nya. Allah memberikan kesejahteraan pada israel dalam rupa gandum, anggur, dan minyak, tetapi Israel justru membangun dan menyembah patung Baal. Telah berulang kali Allah memberikan pelajaran kepada Israel. Kendati demikian, Allah tidak bermaksud menghancurkan umat-Nya. Sebaliknya, Ia tetap ingin menyelamatkan umat-Nya, meski umat-Nya kerap ‘selingkuh’ (tidak setia) dengan menyembah berhala. Kesempurnaan memang hanya milik Allah. Melalui Hosea, Allah memperbarui perjanjian dan menyatakan niat-Nya kepada Israel: “Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya... dalam kesetiaan” (ay. 18, 19). Allah ingin membangun relasi dengan umat-Nya seperti relasi suami-istri yang ditandai kesetiaan.

Tindakan Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah dua belas tahun sakit pendarahan serta menghidupkan anak perempuan seorang kepala rumah ibadat menandakan kesetiaan dan kepedulian Allah pada umat-Nya. Kesetiaan-Nya tak mengenal batas. Yesus menjelma karena diutus Bapa untuk menyelamatkan manusia dalam keutuhan jiwa dan badan. Jika Allah telah sedemikian setia dan melakukan segala hal yang mungkin demi keselamatan kita, bagaimana sikap dan respons kita terhadap-Nya? Dalam hal apa kita telah mengungkapkan kesetiaan kita kepada-Nya? Hubungan kita dengan Allah itu sedekat relasi dan komunikasi kita dengan-Nya. Semakin sering kita berkontak dengan Dia dalam doa dan perbuatan kasih seturut kehendak-Nya, semakin intim hubungan kita dengan Dia. Sampai pada level ini, maka walau menjamah jumbai jubah-Nya saja, kekuatan kuasa Allah mengalir ke dalam diri kita.

Ya Bapa, bimbinglah kami untuk setia kepada-Mu seperti Engkau selalu setia menjaga dan melindungi kami. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 4 JULI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel