RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 9 JULI 2022)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SABTU, 9 JULI 2022
PEKAN BISA XIV (HIJAU)
St. Gregorius Garassi
BACAAN I: Yes. 6:1-8
MAZMUR: 93:1ab.1c-2.5;
BACAAN INJIL : Matius 10:24-33
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
RENUNGAN:
Tidak cukup menjadi orang baik kita pertu menggaungkan kebaikan itu seIuas-Iuasna. Di negeri ini tidak kurang orang yang moderat dan toleran, tapi kerap kali yang terdengar Iebih nyaring adalah suara kaum radikal dan intoleran yang jumlahnya jauh Iebih sedikit. Internet dan media sosial memudahkan kita menyebarluaskan pesan. Sapa yang Iebih lantang bersuara dia yang hebih memengaruhi wacana publik. Bila kaum radikal dan intoleran lebih aktif dan lantang, tak heran pesan-pesan yang menyulut kebencian Iebih dominan. Itulah mengapa menjadi orang baik saja tidak cukup. Yesus telah menasihati kita: “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalaam terang: dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah” (ay27).
Kadang kita kurang percaya diri atau ragu: mengapa harus aku yang menyuarakan lantang pesan kebaikan. Kisah panggilan Yesaya pada bacaan pertama bisa menginspirasi kita. Yesaya merasa tidak mampu dan tidak pantas menjadi corong suara Tuhan. la merasa dirinya masih jauh dan sempurna. seorang yang najis bibir”(ay. 5). Namun, Tuhan tidak mencari orang yang sudah sempurna untuk mewartakan kebaikan. la memanggil siapa pun yang bersedia. Siapa yang mau menggemakan pesan kebaikan Tuhan? Jawab Yesaya: “Ini aku, utuslah aku (ay.8). Tuhan tidak butuh orang yang sempurna atau orang yang hebat dan mampu untuk ambil bagian di dalam karya pelayanan dan pewartaan-Nya. Tuhan hanya butuh orang yang bersedia.
Tuhan, semoga kami berani mewartakan kebaikan dan menyuarakan kebenaran secara terbuka dan lantang. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 9 JULI 2022)"
Post a Comment