RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 30 JULI 2022)



RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 30 JULI 2022

PEKAN BISA XVI (HIJAU) 

Yer. 26:11-16,24;

Mzm. 69:15-16,30-31,33-34;

Mat. 14:1-12.

Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, Sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.

RENUNGAN:

Bagi para penjilat, penipu, koruptor, atau orang yang suka selingkuh, kebenaran adalah momok menyeramkan. Kebenaran bisa menelanjangi kebejatan mereka sehingga mereka mendapat malu atau bahkan harus memberikan pertanggungjawaban hukum. Tak heran jika tidak semua orang suka dan menghendaki kebenaran. Di sisi lain, mengungkapkan kebenaran merupakan tindakan penuh risiko dan membutuhkan keberanian luar biasa, sebab akan menghadapi perlawanan dan mereka yang menginginkan perilaku jahatnya tertutup rapat-rapat. Dalam bacaan pertama, Yeremia memilih risiko tersebut. la tidak takut karena jalan hidupnya lurus dan benar. Ia merdeka, karena tak punya kebusukan apa pun yang perlu disembunyikan. Terlebih, ia hanya menjalankan misi Allah: “Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu” (ay. 15).

Serupa dengan Yeremia, Yohanes Pembaptis adalah orang merdeka karena jalan hidupnya lurus. Karena itu, ia tidak punya beban ketika harus mengungkapkan kebenaran mengenai kebejatan Raja Herodes dan Herodias. Tentu saja mereka berdua tidak ingin mendengar kebenaran yang disampaikan Yohanes, sebab kebenaran itu tidak hanya menelanjangi kebejatan mereka tetapi juga mengancam reputasi mereka sebagai tokoh publik. Maka, mereka pun berusaha membunuhnya. Bagi orang baik, kebenaran itu memang memerdekakan, tetapi bagi orang jahat kebenaran itu menakutkan. Kebenaran perlu diungkapkan demi kebaikan banyak orang walau penuh risiko agar kejahatan tidak terjadi berulang-ulang hingga berevolusi menjadi kebenaran.

Tuhan, bantulah kami menjadi orang yang berani menyuarakan kebenaran. Amin.

0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 30 JULI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel