RENUNGAN HARIAN (SABTU, 25 JUNI 2022)



RENUNGAN HARIAN

SABTU, 25 JUNI 2022

PEKAN BISA XII 

PW. Hati Tak Bernoda SP Maria (Putih)

BACAAN I: Rat.Yes. 61:9-11

MAZMUR: 1Sam. 2:1.4-5.6-7.8abcd;

BACAAN INJIL : Lukas 2:41-51

Setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus, Gereja merayakan Peringatan Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Peringatan ini mau menunjukkan betapa dekatnya Yesus dengan Bunda Maria dan sekaligus adanya kesatuan hati antara keduanya. Beberapa waktu lalu dibuat dan dijual sebuah gambar tiga dimensi yang bisa menampilkan dua pribadi itu dengan satu hati. Dengan hati yang penuh kasih, Yesus merindukan semua orang diselamatkan. Wujud kasih itu berupa hidup, pelayanan yang dipuncaki dengan sengsara dan wafat-Nya di salib dan disempurnakan dengan kebangkitan-Nya. Gambar jantung dalam lukisan Hati Kudus Yesus yang bermahkota duri mau menegaskan hal itu. Kesucian hati Santa Perawan Maria juga bermaksud sama yaitu agar putra-putrinya tetap setia kepada Yesus Putranya, sehingga diselamatkan dan tak seorang pun hilang. Hati Maria itu suci dan sehati dengan hati Yesus. Kasih dan sekaligus keprihatinan Maria sama dengan kasih dan keprihatinan Putranya.

Injil hari ini berkisah tentang Yesus yang ditemukan oleh bapa Yosef dan Bunda Maria dalam Bait Suci sedang mengajar. Tindakan Yesus tinggal di bait Allah dan jawaban Yesus terhadap pertanyaan ibu-Nya itu memberi kesan ketidak-pedulian Yesus terhadap kesusahan dan kecemasan ibu-Nya. “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada dalam rumah Bapa-Ku? (bdk. Luk. 2:49). Jawaban Yesus itu kiranya merupakan penegasan kepada orang tua-Nya dan kepada semua pendengar, bahwa Dia mesti selalu bersatu dengan Bapa di rumah-Nya, yaitu Bait Allah. Jawaban itu tidak bermaksud menyakiti, melainkan untuk menyatakan hubungan-Nya dengan Bapa. Orang tua-Nya yang tidak mengerti sepenuhnya apa yang dikatakan Yesus itu, sama dengan orang-orang lain yang ada di Bait Suci yang hanya sampai heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya tanpa mengenal siapa Dia sesungguhnya.

Hal serupa kiranya juga terjadi dalam diri Bunda Maria yang ketika menerima Kabar Gembira, Ia belum tahu apa yang terjadi, namun la berani mengatakan, “...jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (bdk. Luk. 1:38b). Untuk mengenali Yesus diperlukan proses dan waktu. Banyak pertanyaan belum terjawab; ada misteri yang belum tersingkap. Namun seiring dengan waktu dan proses, pengenalan akan Dia pasti semakin baik. Kiranya Santa Maria pun memerlukan waktu dan proses untuk mengenal Putranya dengan baik, bahkan pada waktunya menjadi sehati dengan-Nya. Setiap pengikut Kristus mesti berusaha untuk semakin serupa dengan Yesus dan seperti Maria, yairu sehati dengan-Nya.


0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 25 JUNI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel