RENUNGAN HARIAN (RABU, 1 JUNI 2022)



RENUNGAN HARIAN

RABU, 1 JUNI 2022

PEKAN PASKAH VII (PUTIH)

Pw. St. Yustinus (Martir)

BACAAN I: Kis. 20:28-38

MAZMUR: 68:29-30.33-35a.35b.36c;

BACAAN INJIL: Injil Yohanes 17:11b-19

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahabijaksana, melalui salib yang dianggap kebodohan oleh orang-orang yang tidak beriman, secara mengagumkan Engkau telah menganugerahi kepada Santo Yustinus, martir-Mu, pengetahuan yang mendalam mengenai misteri Kristus. Semoga berkat doanya, tipu muslihat ajaran sesat dijauhkan dari kami, dan kami diteguhkan dalam pengakuan iman yang benar. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

RENUNGAN:

Apa yang dicari dan ingin didapatkan oleh setiap orang dalam hidup ini? Dari segi sosial kemasyarakatan, setiap orang menginginkan adanya hidup yang bahagia dan menyenangkan dengan memiliki segala fasilitas yang menunjang. Ada pekerjaan yang baik dan menghasilkan gaji yang tinggi. Uang diperlukan untuk membangun rumah, memiliki mobil, membiayai sekolah anak-anak, dll. Malahan kalau masih memiliki cadangan harta itu akan lebih memberi jaminan. Bisa dalam bentuk barang: emas, perak atau properti; bisa uga dalarn bentuk tabungan, deposito, dll. Apakah semua itu bisa menjamin hidup bahgia, apalagi untuk selamanya? St. Paulus dalam hacaan hari ini memberi pandangan yang berkebalikan dengan kecenderungan manusiawi pada umumnya ini. “Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dan siapa pun juga.” (bdk. Kis. 20:33). Tentu ia harus makan dan minum. Untuk itu St. Paulus menegaskan bahwa dengan tangannya sendiri la telah bekerja untuk memenuhi keperluannya sendiri dan keperluan kawan-kawan seperjalanannya.

St. Paulus memberikan pedoman yang harangkali berkebalikan atau berlawan dengan pandangan orang pada umumnya. “Adalah lebih berbahagia memberi dan pada menerima” (bdk. Kis. 20:35). Umumnya orang yang menerima hadiah, menerima gaji, warisan atau barang-barang lainnya akan menjadi bahagia, menyatakan syukur dan terima kasihnya. St. Paulus mengambil titik pandang lainnya. Orang yang memberikan kebahagiaan kepada orang lain (dengan memberi), itulah orang yang (lebih) berbahagia. Tentu saja pandangan St. Paulus ini tidak lepas dan kehidupan imannya akan Yesus. Contoh pengorbanan hidup Yesus untuk keselamatan, kebahagiaan dan kegembiraan orang lain menjadi dasar pandangan tentang kenyataan bahwa memberi itu Iebih membahagiakan daripada menerima. Perjumpaannya dengan Yesus dalam perjalanannya ke Damsyik menjadikan “bukan aku lagi yang hidup, melainkan Kristus hidup dalam diriku”

Dalam Injil Yohanes 17:18, Yesus mengingatkan kita semua: sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia”. Kiranya St. Paulus juga mengimani Sabda Yesus itu dan menunaikan tugas perutusannya yang disemangati oleh pengorbanan-Nya. Memberikan diri, untuk kebahagiaan orang lain, memiliki efek dan pengaruh yang besar justru untuk kebahagiaan diri sendiri juga. St. Paulus kiranya telah memiliki pengalaman iman yang mendalam dan dihayatinya dalam hidup sehari-hari. Kesaksian imannya dapat diandalkan dan kita teladani.

"Lebih baik memberi daripada menerima"

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (RABU, 1 JUNI 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel