RENUNGAN HARIAN (SABTU, 23 APRIL 2022)



RENUNGAN HARIAN

SABTU, 23 APRIL 2022

OKTAF PASKAH I (PUTIH)

St. Adalbertus; St. Georgius;

BACAAN I: Kis. 4:13-21

MAZMUR: 118:1.14-15a.16a.18.19-21;

BACAAN INJIL : Markus 16:9-15

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahamulia, Engkau telah melimpahkan rahmat Sakramen Baptis sehinga bertambahlah umat yang percaya kepada-Mu. Pandanglah umat pilihan-Mu ini yang dilahirkan kembali untuk hidup kudus. Amin

RENUNGAN:

Yesus sudah bangkit dan dimuliakan oleh Allah. Berkat pertolongan Allah, para rasul menyadari kehadiran Yesus dalam hidup mereka. Banyak orang mengalami perjumpaan dengan Yesus yang mulia: Petrus, Paulus, Yakobus, semua rasul bahkan lebih dan lima ratus saudara yang masih hidup pada zaman Paulus dan wanita yang juga memberi kesaksian bahwa “Telah melihat Tuhan” (bdk. Yoh. 21:18). Pengalaman pribadi pertemuan itu diungkapkan dengan beberapa istilah. Salah satunya adalah “Ia membiarkan Diri-Nya terlihat’ Yesus mengambil prakarsa untuk menampakkan diri-Nya. Perjumpaan dengan Tuhan Mulia adalah Wahyu Allah kepada manusia, bahwa Yesus yang mati ternyata hidup pada Allah. “Kristus mendirikan Kerajaan Allah di dunia, dengan karya dan sabda-Nya menampakkan Bapa-Nya dan diri-Nya sendiri dengan wafat, kebangkitan serta kenaikan Nya penuh kemulian, pun dengan mengutus Roh Kudus menyelesaikan karya-Nya. Setelah ditinggikan dan bumi, ¡a menarik semua orang kepada diri-Nya. Dialah satu-satunya yang mempunyai sabda kehidupan kekal.” (Dv. 17).

Pesan penting Yesus untuk kita: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” Dalam memberitakan Injil kita menghadapi banyak tantangan zaman globalisasi. Sejumlah penyakit sedang menyebar dan orang merasa takut, bahkan putus asa. Manusia dipandang sebagai barang konsumsi yang bisa dipakai dan kemudian dibuang. Muncul berhala baru yaitu uang. Etika dan moralitas dipandang dengan ejekan. Kesenjangan sosial menimbulkan kekerasan. “Dalam budaya yang dominan dewasa ini, prioritas diberikan kepada hal yang lahiriah, Iangsung, terlihat, cepat, dangkal, dan sementara. Yang nyata memberi tempat kepada yang kelihatan. Di banyak negara globalisasi berarti kemerosotan yang begitu cepat dan akar budaya mereka sendiri dan invasi lain yang secara ekonomi maju tetapi secara etis lemah” (EG art.62). Kita tetap optimis menghadapi tantangan. “Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku” (Mzm. 118:14). Yesus adalah Sang Putra, diutus Bapa sebagai Terang Dunia untuk mengusir kegelapan diakibatkan oleh dosa (Yoh. 12:44-50).

Yesus memberi kita Kehidupan karena Ia memberi Allah kepada kita. Ia dapat memberikan-Nya sebab Ia sendiri satu dengan Allah. Karena Ia adalah Sang Putra. Ia sendirilah karunia itu. Ia-Iah sang kehidupan. Ya, karena itu, Ia pun menurut hakikatnya yang seutuhnya adalah komunikasi, sepenuhnya “Pro-existensi. Hal ini justru tarnpak pada Salib sebagai peninggian yang sejati” (Paus Benediktus XVI).


0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 23 APRIL 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel