RENUNGAN HARIAN (SABTU, 19 MARET 2022)

 


RENUNGAN HARIAN

SABTU, 19 MARET 2022

PEKAN PRAPASKAH II (UNGU)

Hari Raya St. Yusuf, Suami Maria

BACAAN I: 2Sam. 7:4-5a.12-14a.16

MAZMUR: 89:2-3.4-5.17.29;

BACAAN II: Rm. 4:13.16-18.22

BACAAN INJIL : Matis 1:16.18-21.24a

Masih menjadi idaman banyak orang: bekerja menghasilkan banyak uang sebagai pedagang (pemilik modal), atau bekerja di kantor dengan gaji cukup dan mendapat kedudukan sosial tinggi di masyarakat sehingga masuk kelas sosial sejajar pejabat pemerintaan dan aparatur sipil negara (ASN). Sesuai perkembangan zaman dan penggunaan aneka sosial media serta IT, banyak pekerjaan dapat dikerjakan di rumah, termasuk yang menghasilkan banyak uang dan menunjukkan prestasi tinggi, tergantung dan kecanggihan penggunaan sarana IT dan kelancaran sinyal. Setiap hari pergi ke kantor dengan meneteng tas dan tampil perlente bukan lagi ukuran kesejahteraan atau kekayaan. Bagaimana kita belajar memaknai pekerjaan dan tanggung jawab hidup harian serta apa yang menjadi etos kerja kita? 

Hari ini Gereja merayakan Santo Yusuf suami Santa Perawan Maria, Bapa Pengasuh yang melindungi Putra Tunggal yang dikandung oleh Roh Kudus. Pekerjaan Santo Yusuf disebut sebagai tukang kayu karena Yesus ketika mengajar dipertanyakan oleh warga Nasaret “Bukankah Ia ini anak tukang kayu?” (bdk. Mat. 13:55a). Sedangkan menurut Injil Markus, Yesus sendiri oleh para tetangganya dikatakan “Bukankah Ia ini tukang kayu?” (bdk. Mrk. 6:3a). Dalam bahasa Yunani (bahasa asli Injil), tukang kayu disebut ‘tekton’, yang artinya lebih luas dan sekadar tukang kayu.

Seorang tekton, selain mahir mengolah kayu, juga mahir memotong dan menyusun batu, membuat atap, dan melakukan hal-hal lain dalam pembangunan rumah. Bahkan seorang tekton dapat mengerjakan bahan keras, seperti: kayu, batu, tanduk dan gading. Maka seorang tekton adalah ahli bangunan dan ahli mengerjakan bahan-bahan keras lain. Yesus dan Bapa Yosef adalah ahli bangunan dan disebut tekton. Dalam strata sosial masyarakat sekitar Nasaret; tekton, nelayan dan petani termasuk kelas menengah bawah, kendati bukan golongan yang teramat miskin atau terlilit hutang seperti budak. Maka pada saat Yesus dipersembahkan di kenisah oleh orang tuanya, dibawalah sebagai persembahan korban menurut hukum Taurat, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati (Luk. 2:22-24). Kitab Imamat 12:6-8 menunjukkan bahwa persembahan yang dibawa Keluarga Kudus adalah persembahan keluarga miskin yang tidak mampu menyediakan seekor kambing atau domba untuk penahiran.

Bapa Yosef dan Yesus lebih dan sekadar tukang kayu, namun sebagai ahli bangunan yang melaksanakan tugas pekerjaannya dengan kerja keras secara jujur, tanggung jawab, dan mencukupi keperluan keluarga. Bagaimana kita melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab harian kita? Pada zaman Yesus, ada orang yang memilih pekerjaan yang mendatangkan banyak uang, tetapi dengan menindas orang lain, misalnya sebagai pemungut cukai untuk penjajah Romawi. Bagaimana kita melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab harian untuk memenuhi keperluan hidup, juga saat WFH (Work From Home)? Bagaimana intensitas pekerjaan dan kesungguhan kita? Layak sebagai persembahan kepada Allah atau memalukan?

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 19 MARET 2022)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel