RENUNGAN ROHANI KATOLIK (JUMAT, 21 JANUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

JUMAT,  21 JANUARI 2022

PEKAN BIASA II

Pw. Sta. Agnes Prw Mrt (Merah)

BACAAN I: 1Sam. 24:3-21

MAZMUR: 57:2.3-4.6.11;

BACAAN INJIL: Markus 3:13-19

DOA PAGI:

Allah Bapa Sumber Kabar Gembira, Engkau memanggil mereka yang Kaukehendaki mewartakan sabda Putra-Mu ke seluhur dunia. Semoga kami pun mewartakan berita kebaik-Mu, karena Putra-Mu itu Penebus kami. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Orang-orang yang dipilih oleh Yesus untuk menjadi para rasul-Nya adalah orang-orang yang biasa. Mereka tidak memiliki kualifikasi yang istimewa. Mereka bukanlah orang-orang yang kaya, bukan pula berasal dari strata sosial yang tinggi bahkan mereka tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Mereka yang dipilih oleh Yesus adalah orang-orang yang biasa saja. Kepribadia mereka berbeda dan latar belakang hidup mereka tidak sama. Mereka memiliki pekerjaan yang berbeda-beda pula. Ada yang menjadi nelayan, ada yang berasal dari pemungut cukai bahkan ada yang menjadi pengkhianat. Kepribadian mereka beragam. Ada yang temperamental, ada yang tidak mudah percaya, ada yang ceplas-ceplos, ada yang berambisi akan kedudukan dan lain-lain.

Yesus memilih para rasul dari kalangan orang-orang biasa karena ingin menunjukkan bahwa Allah dapat dimuliakan melalui orang-orang biasa seperti mereka. Ia memilih yang lemah supaya kekuatan Allah dinyatakan secara sempurna melalui mereka. Pada masa Yesus, yang disebut pengikut adalah orang-orang yang selalu bersama-sama dengan Yesus dan meniru apa yang diajarkan dan dilakukan-Nya. Kebersamaan dengan Yesus itulah yang menjadi kriteria ketika para rasul mencari pengganti Yudas Iskariot. “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami” (lih. Kis. 1:21).

Berkat pembaptisan, kita dipanggil dan dikehendaki oleh Allah untuk menyertai Yesus dan memberitakan Injil. Kita dipanggil dan dikehendaki juga bukan karena kualitas iman atau prestasi kita tetapi semata-mata karena belaskasih-Nya. Kita dipilih oleh Yesus karena kasih-Nya yang tanpa syarat. Karena itu, kita diutus untuk mewartakan kabar sukacita dengan kesaksian atas pengalaman dikasihi oleh Allah tanpa batas dalam Yesus Kristus. Kita meniru dan melaksanakan apa yang diajarkan dan dibuat oleh Yesus. Dorongan motivasi kita untuk melayani Yesus pun bukan berasal dan kemampuan dan prestasi kita melainkan dan kerinduan untuk selalu bersama-sama dengan Yesus. Keinginan kita untuk menjadi murid Yesus lahir dari rasa syukur atas kasih karunia-Nya yang telah memilih kita untuk diselamatkan. Dengan demikian pelayanan kita adalah kesaksian atas hidup yang dikaruniakan Allah bagi kita. Amin

Share this post