RENUNGAN PAGI (SABTU, 20 NOVEMBER 2021)



RENUNGAN PAGI

SABTU, 20 NOVEMBER 2021

PEKAN BIASA XXXIII (Hijau)

St. Feliks dr Valois

BACAAN I: Mak. 6:1-13

MAZMUR: 9:2-3.4.6.16b.19;

BACAAN INJIL: Lukas 20:27-40

DOA PAGI:

Bapa surgawi, aku bersyukur kepada-Mu atas karunia hidupku di hari baru ini. Bimbinglah aku dengan kasih-Mu agar aku mampu mengusahakan apa yang baik dan benar bagiku dan orang-orang di sekitarku. Semoga ini semua akan menjadi persembahan dan pujian yang sapat menyenangkan hati-Mu. Amin

RENUNGAN:

Sikap egois atau mementingkan diri sendiri kerap menjadi sumber persoalan dalam kehidupan kita. Orang-orang Saduki dalam Injil hari ini tidak percaya akan adanya kebangkitan. Sikap egois menurut mereka untuk mencobai Yesus dengan berbagai macam alasan. Mereka sengaja datang bertemu Yesus dengan tujuan menolak ajaran-Nya. Yesus mengetahui rencana jahat orang-orang Saduki dan berusaha membuka pikiran mereka bahwa seseorang yang dianggap layak menerima kebangkitan tidak akan kawin dan dikawinkan.

Sikap orang Saduki merupakan cermin dari orang yang hanya mementingkan diri sendiri. la berusaha menguasai orang lain demi kepentingannya sendiri. Hal ini telah dialami oleh Yesus. Orang Saduki ingin menunjukkan bahwa pendapat mereka yang benar. Mereka tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Bahkan mereka mencoba mencari contoh melalui kehidupan yang menggambarkan situasi di dunia dengan di surga. Seolah-olah situasi di dunia itu sama persis dengan kehidupan setelah seseorang meninggal. Sikap yang tidak baik dari orang-orang Saduki ini ternyata sudah diketahui oleh Yesus. la dengan tegas mengatakan bahwa situasi di dunia dengan situasi di surga tidak dapat disamakan. Yesus menjelaskan bahwa makna kebangkitan adalah kehidupan baru sebagai anak-anak Allah.

Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu untuk lebih teliti dalam menyelesaikan persoalan. Kita perlu kembali menjunjung tinggi nilai kebenaran. Kita dapat belajar dari sikap Yesus yang tetap memegang teguh mana yang benar dan bagian mana yang perlu diperbaiki. Kita tidak perlu bersikap seperti orang-orang Saduki yang berusaha menolak ajaran Yesus karena tidak percaya akan adanya kebangkitan orang mati.

Sebagai orang beriman, kita diajak untuk terus berjuang menjadi agen-agen yang mementingkan kebutuhan bersama ditengah masyarakat. Kita tidak perlu mencari-cari kesalahan orang lain hanya karena kepuasan diri sendiri. Ada baiknya jika segala sesuatu yang kita lakukan berdasarkan bentuk dan sikap rendah hati. [Rm. Tri Prasetyo, O.Carm.]


0 Response to "RENUNGAN PAGI (SABTU, 20 NOVEMBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel