RENUNGAN PAGI (SABTU, 13 NOVEMBER 2021)
RENUNGAN PAGI
SABTU, 13 NOVEMBER 2021
PEKAN BIASA XXXII (Hijau)
St. Stanislaus Kostka; St. Dikdakus
BACAAN I: Keb. 18:14-16; 19:6-9
MAZMUR: 105:2-3.36-37.42-43;
BACAAN INJIL: Lukas 18:1-8
DOA PAGI:
Tuhan, penguasa segala ciptaan di bumi ini, terimalah pujianku. Buatlah agar aku senantiasa tunduk menyembah Engkau. Jangan biarkan sikap sombong dan tinggi hati menguasai jiwaku. Jadikanlah hatiku lembut seperti hati-Mu, sehingga aku dapat mencintai sesamaku seperti Engkau mencintai diriku. Tuhan ampunilah aku. Amin
RENUNGAN:
Seorang ibu berkeluh kesah meskipun ia sudah berdoa Novena tiga kali Salam Maria, penyakitnya tidak sembuh juga. Saya menasihati agar ibu bersabar dan mengulangi kembali doa Novenanya. Sembilan bulan kemudian, saya berjumpa dengan ibu tersebut dan bertanya tentang penyakitnya. Ternyata penyakitnya belum sembuh. la tetap bersyukur atas doa Novena yang terus didoakannya setiap hari selama sembilan buIan. Meskipun penyakítnya belum sembuh, doa Novena tiga kali Salam Maria telah membentuknya menjadi pribadi sabar dan mampu mengendalikan emosi. Dengan begitu, relasinya dengan suami dan anak-anaknya pun menjadi Iebih harmonis. Bagi ibu tersebut, keluarga yang harmonis adalah rahmat Allah yang paling berharga di dalam hidupnya.
Banyak orang beranggapan doa adalah sarana untuk meminta sesuatu kepada Allah. Padahal, makna terdalam doa adalah “komunikasi dengan Allah”. Seperti halnya komunikasi yang terjadi di antara seorang anak dengan bapanya yang tidak selalu bertujuan untuk “minta ini, minta itu”, tujuan dari doa juga bukan sekadar untuk meminta sesuatu dan Allah. Tujuan terdalam dari doa adalah menjalin hubungan cinta kasih yang mesra dengan Allah. ltulah sebabnya mengapa Tuhan Yesus meminta kita untuk selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (bdk. Luk 18:1-18). Allah selalu merindukan kedatangan kita untuk berkomunikasi dengan-Nya di dalam doa. Allah tidak pernah jemu mendengarkan segala keluh kesah dan syukur kita di dalam doa, maka kita pun hendaknya tidak pernah jemu untuk berdoa kepada-Nya.
Seorang bapa pasti sangat mengasihi anak yang sering mengajaknya bercakap-cakap. Demikian pula dengan Allah. Allah pasti juga sangat mengasihi kita apabila sering mengajak-Nya berkomunikasi di dalam doa, dan berdasarkan kasih-Nya yang besar, kiranya Allah tidak akan mungkin mengulur-ulur waktu untuk memberikan rahmat-Nya kepada kita (bdk. Luk 18:7). Marilah terus berdoa, karena tiada doa yang sia-sia. [Rm. Erik Wahju Tjahjana, O.Carm.]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SABTU, 13 NOVEMBER 2021)"
Post a Comment