RENUNGAN PAGI (RABU, 3 NOVEMBER 2021)



RENUNGAN PAGI

RABU, 3 NOVEMBER 2021

PEKAN BIASA XXXI (Hijau)

St. Martinus de Porrez

BACAAN I: Rm. 13:8-10

MAZMUR: 112:1-2.4-5.9;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 14:25-33

DOA PAGI:

Yesus sumber cinta sejati, Engkau minta setiap pengikut-Mu mengasihi sesama seperti diri sendiri. Ukuran yang kugunakan untuk mengasihi sesama akan dipakai untuk mengukur tindakanku. Ya Yesus bantulah aku dengan rahmat-Mu agar aku semakin mencintai sesamaku seperti yang Engkau teladankan. Supaya cintaku semakin mendalam. Amin

RENUNGAN:

Salib adalah tanda khas bagi setiap orang kristiani. Setiap melihat seseorang memakai salib, kita dengan yakin mengatakan bahwa dia adalah seorang kristiani. Dan jika salib itu pun dikenakan oleh seorang non kristiani, kita yakin bahwa minimal dia mengenal Yesus yang telah disalib demi keselamatan umat manusia. Memikul salib berarti berjalan bersama Yesus sumber kehidupan dan keselamatan.

Kita orang kristiani adalah putra-putri Tuhan yang sedang membangun Kerajaan Allah di dunia ini. Seorang murid tidak dididik untuk membangun kerajaan kenyamanan untuk dirinya atau tetap tinggal bersatu dengan orang-orang yang dicintainya saja. Murid harus belajar meneladan Sang Guru. Seperti Yesus pergi kemana pun diutus oleh Bapa-Nya untuk mewartakan kabar gembira, demikian murid harus mewartakan hal yang sama. Dengan belajar kita mengajar dan dengan mengajar (memberi katekese) kita belajar. Kemanusiaan kita akan hilang saat kita tidak menggunakan akal budi dan mengasihi, demikian juga kemuridan kita hilang jika kita tidak mau belajar dan berbuat seperti Yesus.

Salib dan mengasihi adalah identitas kemuridan kita. Salib ada karena Yesus mengasihi kita semua. Dan ukuran tertinggi dari mengasihi adalah salib itu sendiri, pengorbanan tanpa pamrih. Injil hari ini mengajak kita bercermin, mengenali diri kita sendiri. Apakah kita sanggup memikul salib dan mengasihi seperti Yesus mengasihi? Kita hendaknya malu jika yang kita lakukan selama ini hanyalah memenuhi kebutuhan hidup kita saja, tetapi belum bermurah hati membantu orang lain, yang jelas-jelas bisa kita bantu dan jika kita bantu pun kita tidak menjadi miskin atau melarat. Kadang, kemapanan dan mengejar kekayaan membuat kita melarat dalam keserakahan. Kita lupa dengan mereka yang kurang beruntung dan keberuntungan kita tidak pernah menjadi berkat bagi orang lain.

Murid, salib kehidupan, dan salib keselamatan adalah satu. Kita pikul salib kita dan jadikan hidup sebagai jalan keselamatan bagi dunia di sekitar kita. [Rm. Kartolo Malau, O.Carm]



0 Response to "RENUNGAN PAGI (RABU, 3 NOVEMBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel