RENUNGAN PAGI (SABTU, 30 OKTOBER 2021)
RENUNGAN PAGI
SABTU, 30 OKTOBER 2021
PEKAN BIASA XXX (Hijau)
St. Marcellus; B. Angelus dr Acri
BACAAN I: Rm. 11:1-2a.11-12.25-29
MAZMUR: 93:12-13a.14-15.17-18;
BACAAN INJIL: Lukas 14:1.7-11
DOA PAGI:
Allah yang Maharahim, jauhkanlah aku dari sikap sombong dan menganggap diriku pandai, terlebih di hadapan mereka yang tidak sepaham denganku. Tuntunlah aku ke jalan kerendahan hati yang senantiasa memancarkan sinat keramahan-Mu sendiri, sehingga siapa pun yang berelasi dengaku sungguh merasakan kehadiran-Mu sendiri. Amin
RENUNGAN:
Serigala dan anjing memiliki banyak kesamaan fisik. Tetapi, karakter keduanya berbeda. Anjing adalah hewan yang mudah dijinakkan dan dilatih, sehingga bisa menjadi patuh dan bersahabat dengan manusia. Berbeda dengan serigala. Serigala sulit dijinakkan, apalagi dilatih. Naluri memburu dan membunuhnya membuat serigala dikenal sebagai hewan liar yang bengis. Maka, kehadiran serigala patut diwaspadai karena dapat mengancam kehidupan.
Ibarat serigala, sikap tinggi hati harus diantisipasi karena mampu meresahkan hidup bersama. Orang tinggi hati adalah orang yang selalu superior, la memandang dirinya sebagai pusat dan serentak meremehkan orang lain. Baginya, tidak ada yang lebih penting selain kepentingannya dan tidak ada yang lebih berkuasa selain dirinya. Maka, semua yang ada di sekitarnya harus tunduk padanya sebab dialah penentu segala sesuatu.
Demi melanggengkan ambisinya ini, kerap kali orang yang tinggi hati pun dapat berlaku bengis. Caranya dengan tidak peduli pada kehidupan sesama. Asal ia bahagia dan segala keinginannya tercapai, semua cara akan ditempuhnya Bahkan bila cara itu mesti “memburu dan membunuh” kebahagiaan orang lain, orang tinggi hati tidak segan melakukannya.
Sadar akan bahaya tinggi hati, dalam Injil hari ini Yesus membahas perumpamaan tentang tempat terhormat dan terendah dalam pesta perkawinan. Yesus berpesan agar selalu rendah hati. Hanya kerendahan hati yang membuat orang dihormati. Orang yang rendah hati selalu diterima dengan baik dalam pergaulannya karena la memperlakukan semua orang secara setara. Kelebihan dan kekurangan dirinya diakui secara jujur. Begitu pula dengan kelebihan dan kekurangan sesama diterimanya dengan tulus.
Orang yang rendah hati amat terbuka pada kerja sama. Ia tahu bahwa dirinya cuma bagian kecil dan kehidupan. la bukan apa-apa tanpa sesama. la bukan pusat dan segalanya. Allah saja yang utama, sehingga kehendak-Nya yang mesti diprioritaskan. Mari bersikap rendah hati. [Rm. Valentino Polo Maing, O.Carm.]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SABTU, 30 OKTOBER 2021)"
Post a Comment