RENUNGAN PAGI (RABU, 20 OKTOBER 2021)

RENUNGAN PAGI

RABU, 20 OKTOBER 2021

PEKAN BIASA XXIX (Hijau)

Sta. Maria Bertilla Boscardin

BACAAN I: Rm. 6:12-18

MAZMUR: 124:1-8;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 12:39-48

DOA PAGI:

Allah yang Mahakasih, kuserahkan diriku dan pancaindraku kepada-Mu. Jangan biarkan aku jatuh oleh karena pancainderaku yang tidak terkendali dengan baik, sehingga merugikan dan menyesatkan sesamaku. Ya Bapa, berkatilah usaha dan niatku dengan berkat-Mu yang kudus. Amin

RENUNGAN:

Zaman sekarang tidak mudah menemukan orang yang sungguh-sungguh jujur dan tulus dalam melakukan sesuatu. Banyak orang Iebih mengedepankan hal-hal fana dibandingkan dengan melakukan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Prinsipnya, kalau ada fulus (uang) maka semua bisa mulus. Walaupun tidak jujur tetapi orang tulus melakukannya. Hidup seakan-akan Tuhan dan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan-Nya tidak ada. Kenyataan hidup semacam ini menjadi keprihatinan kita ketika harus berhadapan dengan tantangan sebagai orang beriman.

Yesus dalam kesempatan ini mengajak kita untuk kembali pada dasar iman kita. Kita diajak untuk belajar sebagai hamba yang rajin dan tekun menjalankan perintah Tuhan. Pertanyaan Petrus bisa saja mewakili keraguan kita akan semangat dan tanggungjawab kita sebagai seorang kristiani yang sejati. Untuk dapat selalu siap sedia, dibutuhkan semangat tanggung jawab dalam segala hal.

Sebagai orang beriman, kita memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Ketika perbuatan dan hati kita sesuai dengan kehendak-Nya, kita tidak boleh merasa berpuas diri karena kekuatan si jahat jauh lebih cerdik untuk mengarahkan kita pada tindakan yang Iebih buruk. Bahkan dalam beberapa situasi, kita dapat melihat akan tawaran-tawaran dunia yang mampu membuat kita lupa diri.

Siap sedia dan berjaga-jaga menjadi prioritas utama hidup kita agar tidak jatuh dalam dosa. Dalam hal ini dibutuhkan sikap rendah hati dengan berani mengalahkan ego kita yang sering kali Iebih dominan kita perlu berusaha untuk terus memperbaiki diri agar ketika Tuhan datang pada saat yang tidak terduga, kita didapati-Nya dalam keadaan siap. Kita perlu senantisa memohon kepada Tuhan agar mengutus Roh Kebenaran untuk menuntun kita pada tindakan yang benar. Roh kebenaran ini yang akan selalu membimbing kita ketika sedang dalam keadaan kurang berahmat, [Rm. Tri Prasetyo, O.Carm.]

Share this post