RENUNGAN PAGI (RABU, 13 OKTOBER 2021)



RENUNGAN PAGI

RABU, 13 OKTOBER 2021

PEKAN BIASA XXVIII (Hijau)

St. Eduardus; Sta. Eustokia

BACAAN I: Rm. 2:1-11

MAZMUR: 62:2-3.6-7.9;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 11:42-46

Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.

RENUNGAN:

Suatu hari seorang bapak berkeluh kesah tentang anaknya kepada sang istri dengan berkata, “Bu, anak kita itu kok bandel sekali ya, berulang kali aku memberi pengertian bahwa merokok itu sangat merugikan kesehatan tapi gak mempan, dia tetap saja suka merokok.” Menanggapi kata-kata suaminya, sang istri pun berkata dengan santai, “Bagaimana mungkin anak kita mau mendengarkan perkataan bapak kalau bapak sendiri setiap hari membeli rokok di warung tetangga?” Setelah mendengar kata-kata istrinya, bapak itu pun akhirnya ngeloyor pergi sambil menyalakan sebatang rokok kesukaannya.

Pada hari ini Tuhan Yesus mencela kemunafikan para ahli Taurat yang suka mengajarkan perintah-penintah Taurat namun mereka sendiri ternyata tidak menjalankannya (bdk. Luk 11:46). Hal ini tentu menimbulkan keresahan di kalangan umat. Mereka resah bukan karena tidak mau menjalankan perintah-perintah Taurat, namun karena para ahli Taurat sendiri ternyata tidak menjalankannya. Orang Jawa punya istilah khusus untuk orang-orang yang berperilaku seperti para ahli Taurat tersebut, yaitu “Jarkoni”, yang merupakan singkatan dan “Mung ngajar nanging ora ngelakoni” (mengajar saja tapi tidak menjalankan).

Bangsa Tiongkok memiliki sebuah kalimat bijak, “Tindakan adalah nyawa perkataan.” Kalimat bijak itu bermakna bahwa segala perkataan tidak akan ada artinya apabila orang yang mengatakanya sendiri tidak menjalankannya. Perkataan yang tidak diikuti oleh tindakan nyata akan menjadi perkataan yang kehilangan “nyawa”-nya alias tidak ada artinya. Oleh karena itu, siapa pun kita marilah kita hidupkan kata-kata kita dengan melaksanakannya secara konkret setiap hari. Dengan demikian, apabila kita adalah seorang bapak atau seorang ibu, semoga anak-anak kita selalu menghargai kata-kata kita. Apabila kita adalah seorang pemimpin, semoga orang-orang yang kita pimpin selalu menghormati kata-kata kita. Apabila kita seorang rohaniwan semoga segenap umat selalu memperhatikan kata-kata kita. [Rm. Erik Wahju Tjahjana, O.Carm.J]


0 Response to "RENUNGAN PAGI (RABU, 13 OKTOBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel