RENUNGAN PAGI (MINGGU, 10 OKTOBER 2021)



RENUNGAN PAGI

MINGGU, 10 OKTOBER 2021

PEKAN BIASA XXVIII (Hijau)

St. Daniel dkk, St. Thomas dr Villanova

BACAAN I: Keb. 7:7-11

MAZMUR : 90:12-13.14-15.16-17;

BACAAN II: Ibr. 4:12-13

BACAAN INJIL: Markus 10:17-30

Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!" Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah." Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

RENUNGAN:

Injil hari ini berkisah tentang seorang kaya yang datang pada Yesus dan bertanya tentang cara memperoleh hidup kekal. Semua perintah Allah telah dilakukan sejak masa mudanya, dan ia seakan meyakini bahwa ia sudah berhak memperoleh hidup kekal. Namun, satu pernyataan Yesus membuat pemuda ini menjadi kecewa dan sedih, yakni “Pergilah, juallah apa yang kau miliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin”. Ini salah satu syarat jika la ingin memperoleh hidup kekal. Sederhana namun memang tidak mudah. Pemuda kaya ini rupanya merasa berat untuk berbagi kekayaannya dengan orang-orang miskin. Apalagi kalau harta itu merupakan hasil kerja kerasnya. Tentu ia memperhitungkan untung ruginya secara manusiawi. Namun, sasaran Yesus jauh melampaui itu. Jika seseorang mau memperoleh sesuatu yang nilainya Iebih tinggi, ia dituntut harus berani menggadaikan hal-hal lain yang bisa menjadi penghalangnya. Reaksi orang kaya itu sesungguhnya menunjukkan ketidakseriusannya dalam apa yang dimintanya.

Yesus mau menunjukkan bahwa hidup berbagi itu indah apalagi didasarkan cinta kasih. Karena hanya orang yang memiliki kasihlah yang mau berbagi. Berbagi dalam suka dan duka, berbagi dalam cinta, perhatian, dan kasih sayang. Ternyata, mengikuti Yesus itu menuntut pengabdian total. Pelaksanaan hukum saja tidak cukup. Ketidakmelekatan pada harta dan kesanggupan berbagi adalah ciri khas dari pengikut Kristus. 

Harta kekayaan sebenarnya bisa menjadi sarana bagi kita untuk mengikuti Kristus yang selalu meringankan beban orang-orang yang berbeban berat. Yesus tidak pernah memusuhi orang kaya yang memanfaatkan harta kekayaannya untuk keseIamatan orang lain. Harta kekayaan dalam hal ini terwudnya juga bisa dilihat dalam bentuk bakat atau talenta. Apakah kita berani mengikuti Yesus dengan rela berbagi semua yang kita miliki kepada sesama yang membutuhkan? [Br. Angelus More, O.Carm.]


0 Response to "RENUNGAN PAGI (MINGGU, 10 OKTOBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel