RENUNGAN PAGI (JUMAT, 15 OKTOBER 2021)



RENUNGAN PAGI

JUMAT, 15 OKTOBER 2021

PEKAN BIASA XXVIII (Hijau)

PW. St. Teresia dr Avilla

BACAAN I: Rm. 4:1-8

MAZMUR: 32:1-2.5.11;

BACAAN INJIL: Lukas 12:1-7

Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

RENUNGAN:

Santa Teresa dari Yesus yang pestanya kita peringati hari ini pernah menulis sebuah puisi dengan judul “Eficacia de la Paciencia”. Puisi indah dan mistikus dan pujangga Gereja tersebut adalah sebagai berikut, “janganlah ada sesuatu pun yang mengganggumu. Janganlah ada sesuatu pun yang menggentarkamu. Semua akan berlalu. Allah tidak berubah. Kesabaran memperoleh segala-galanya. Barang siapa berpegang pada Allah, dia tidak kurang sesuatu apa pun. Hanya Allah saja sudah cukup.”

Yesus dalam kisah Injil hari ini menasihati para murid untuk bersikap terbuka dalam ikatan mereka dengan Yesus dan Injil-Nya. la menghendaki agar para murid tidak membiarkan rasa takut manusiawi menjauhkan mereka dalam penghayatan iman secara terbuka. Dengan menyapa para murid sebagai sahabat, Yesus meneguhkan mereka dan meminta supaya mereka tidak takut terhadap manusia yang hanya bisa membunuh tubuh.

Pengalaman penderitaan dan penganiayaan karena iman akan Kristus, tidak hanya dialami oleh para murid pada masa lampau, tetapi juga sering dialami oleh para pengikut Kristus hingga saat ini. Menghadapi hal tersebut, kita pun diingatkan untuk tidak takut dan gentar akan apa pun yang mengganggu iman. Kita justru harus takut kepada Tuhan yang lebih berkuasa atas segala yang dijadikannya. Tidak takut kepada sesama, bukan berarti kita ingin melawan. Di lain pihak, takut kepada Allah bukan dalam semangat seorang budak terhadap majikan yang kejam. Landasan dan keduanya adalah kasih. Yesus mengajak kita untuk tidak takut dan khawatir, karena Allah selalu mengasihi setiap orang yang berpihak kepada-Nya. Allah bahkan memperhatikan atau tidak melupakan burung pipit yang kurang berharga. Maka bagi Santa Teresa dari Yesus, “Hanya Allah saja sudah cukup, karena barang siapa berpegang pada Allah, dia tidak kekurangan sesuatu apa pun.” Semog kita semakin diteguhkan untuk tetap tenang di tengah badai kehidupan dan tetap berpegang teguh pada Allah. [Rm.Hean dan tetap berpegang teg ndrikus Dasrimin O.Carm.]

0 Response to "RENUNGAN PAGI (JUMAT, 15 OKTOBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel