RENUNGAN PAGI (KAMIS, 14 OKTOBER 2021)



RENUNGAN PAGI

KAMIS, 14 OKTOBER 2021

PEKAN BIASA XXVIII (Hijau)

St. Kallostus I, Paus Mrt; St. Yohanes Ogilvie.

BACAAN I: Rm. 3:21-30a

MAZMUR: 130:1-6;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 11:47-54

Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.

RENUNGAN

Sering kali orang-orang yang memiliki kesalahan yang telah terjadi di masa lalu, akan berusaha menutupi noda di masa lalu tersebut dengan berbagai tindakan kebaikan. Mungkin sekilas perbuatan baik tersebut akan terlihat sebagai bentuk usaha perbaikan untuk rekonsiliasi dan mencegah diri untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Tapi kenyataannya tidaklah selalu demikian. Hati terdalam seseorang jarang ada yang dapat sungguh mengetahuinya. Tidaklah setiap tindakan baik bertujuan untuk kebaikan. Tidaklah selalu setiap tindakan rekonsiliasi bertujuan untuk memperbaiki diri dan mencegah yang lain untuk tidak masuk pada lubang yang sama. Bisa saja orang berbuat demikian hanya untuk egoismenya sendiri: nama, jabatan, pengikut, karir, dan sebagainya. Tindakan baik tersebut ternyata hanyalah sebagai kedok untuk menutupi kesalahan di masa lalu.

Injil hari ini juga senada dengan fenomena tersebut. Yesus sangat mengecam orang-orang yang bersikap demikian, yaitu orang-orang Farisi dan ahh-ahli Taurat. Mereka membangun makam para nabi, namun tidak menyadari bahwa nenek moyang merekalah yang membunuh banyak para nabi. Mereka tidak menyadari kesalahan tersebut. Tindakan mereka seperti orang munafik, yang tidak mengakui kesalahan di masa lalu dan menutupinya dengan bersolek (dengan segala perbuatan yang tampaknya baik).

Lewat Injil hari ini, kita diajak untuk tidak bersikap munafik. Yesus menuntut kita untuk bersikap rendah hati menerima kesalahan yang telah diperbuat, jujur mengakuinya, serta tulus untuk memperbaiki itu semua dengan segala usaha tindakan baik kita. Kita perlu menemukan dan menumbuhkan motivasi atau dorongan hati yang baik untuk menopang segala tindakan baik kita, salah satunya dengan refleksi, terutama dengan kesalahan kita yang lalu. Dengan refleksi, kita dibantu untuk memaknai kesalahan kita tersebut dengan baik, dan dapat melangkah maju kembali seturut dengan kehendak-Nya. [Br. Feodor Esha Diwataru, O.Carm.]


0 Response to "RENUNGAN PAGI (KAMIS, 14 OKTOBER 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel