RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 9 AGUSTUS 2021)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 9 AGUSTUS 2021
PEKAN BIASA XIX (HIJAU)
St. Oswaldus; Sta. Teresia Benedikta
BACAAN I: Ul. 10:12-22
MAZMUR : 147:12-13.14-15.19-20;
BACAAN INJIL: Matius 17:22-27
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."
RENUNGAN:
Tesus tidak pernah menggunakan privilese dan status-Nya sebagai Anak Allah untuk mencari kemudahan dan memenuhi kepentingan diri. Dia yang berkuasa merobohkan dan mendirikan kembali Bait Allah dalam tiga hari (bdk. Yoh. 2:19) pun bersedia membayar pajak Bait Allah seperti orang kebanyakan. Yesus bersikap solider dan tidak ingin menjadi batu sandungan (skandal) bagi orang lain. Sebenarnya, Yesus tidak wajib dan tidak bersalah bila tidak membayar pajak, namun la ingin memberi teladan yang baik. Solidaritas akan tumbuh jika orang tidak hanya memikirkan haknya sendiri, tetapi juga memperhatikan kebaikan umum.
Orang yang tak pernah hidup kekurangan, akan kesulitan memahami apa artinya kemiskinan. Dalam bacaan pertama, orang Israel yang pernah miskin dan menderita sebagai orang asing di Mesir, diminta oleh Allah untuk bersikap solider. “Haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir” (Ui. 10:19). Sebagai pengungsi di Mesir, mereka juga pernah mengalami susahnya hidup didiskriminasi serta hidup miskin penuh kekurangan. Berdasarkan pengalaman itu, Allah mengimbau mereka untuk “tidak memandang bulu”. “membela hak anak yatim dan piatu”, serta “memberikan makanan dan pakaian kepada orang asing” (UI. 10:18). Sudahkah kita mengindahkan ajakan Tuhan untuk tidak menyalahgunakan privilese dan bersikap solider: tidak rasis kepada (orang asing) yang berbeda dari kita dan tidak abai pada yang miskin?
Tuhan, ajarilah kami untuk bersikap solider terhadap mereka yang didiskriminasi dan terpinggirkan, sebagaimana kami juga tak ingin didiskriminasi dan dipinggirkan. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 9 AGUSTUS 2021)"
Post a Comment