RENUNGAN PAGI (MINGGU, 4 JULI 2021)



RENUNGAN PAGI

MINGGU, 4 JULI 2021

PEKAN BIASA XIV (HIJAU)

Sta. Elisabeth dr Portugal

BACAAN I: Yeh. 2:2-5

MAZMUR: 123:1-2a.2bcd.3-4

BACAAN II: 2Kor. 12:7-10

BACAAN INJIL: Markus 6:1-6

DOA PAGI:

Allah Bapa yang Maharahim, Engkau telah mengutus Putra-Mu terkasih menyapa kami dengan daya dan kuasa seorang nabi. Janganlah biarkan kami membangkang dan tak percaya. Perkenankanlah kami mengenal dan mengagumi Dia dalam kata dan karya-Nya, dan berilah kami kekuatan serta keberanian untuk memberi kesaksian atas perutusan-Nya di lingkungan kami sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Bagaimana rasanya bila kehadiran kita ditolak? Tentu kita sakit hati, pedih, kecewa. Apalagi penolakan itu datang dari orang-orang yang dekat dengan kita.

Yesus dalam Injil hari ini mengalami penolakan itu. Dia tentu mengharapkan orang-orang sekampung-Nya menerima pengajaran-Nya seperti yang terjadi di tempat-tempat lain. Namun, seperti “Jauh panggang dari api’, demikian yang terjadi di kampung halaman-Nya sendiri. “Kehebatan” Yesus memang sungguh terdengar gaungnya sampai ke tempat la berasal. Warga sekampung-Nya tentu ingin menyaksikan Yesus membuat mukjizat seperti yang terjadi di tempat lain. Awalnya, pengajaran Yesus yang penuh wibawa sungguh membuat mereka terpana. Namun, kekaguman itu akhirnya luntur ketika pikiran mereka dialihkan pada latar belakang Sang Mesias. Atas dasar itu, mereka memilih menolak Yesus yang sebenarnya datang pertama-tama untuk menyelamatkan bangsa-Nya. Akibatnya, penolakan itu membuat mereka tidak diperkenankan untuk menyaksikan hal-hal ajaib seperti yang dilakukan Yesus di tempat lain. Yesus yang tidak membuat mukjizat di tempat asal-Nya menunjukkan sebuah gambaran dan peringatan bagi mereka bahwa hal-hal baik hanya akan dialami jika ada tempat dan orang-orang yang mau menerimanya.

Kisah Injil hari ini mengajarkan kita hal yang sangat penting bahwa keselamatan itu butuh keterbukaan hati. Allah dengan bebas menurunkan rahmat-Nya namun dan pihak manusia dituntut kerja sama, yakni menyiapkan hati yang terbuka atas rahmat keselamatan itu. Rahmat Allah adalah sebuah tawaran dan manusia dengan kehendak bebasnya diminta untuk menanggapi rahmat Allah itu. Keterbukaan untuk menerima rahmat Allah, memungkinkan rahmat itu bekerja dalam diri manusia. Marilah kita terus berjuang membangun hidup kita sesuai dengan kehendak Tuhan, kanena dengan cara demikian kita membuka din untuk menenima tawaran keselamatan itu.


0 Response to "RENUNGAN PAGI (MINGGU, 4 JULI 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel