RENUNGAN PAGI (RABU, 23 JUNI 2021)



RENUNGAN PAGI

RABU, 23 JUNI 2021

PEKAN BIASA XII (HIJAU)

St. Yosephus Kafasso

BACAAN I: Kej. 15:1-12.17-18

MAZMUR: 105:1-2.3-4.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Injil Matius 7:15-20

DOA PAGI:

Bapa yang penuh kasih, aku mengucap syukur atas malam yang berlalu. Terimakasih atas kesehatan yang Engkau berikan kepadaku. Kiranya hari ini Engkau berkenan membawaku pada kehendak-Mu dan menjadikan rencana-Mu ada dalam hidupku. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Pengalaman saya dalam mendampingi anak-anak ketika retret atau pembinaan, membantu saya belajar banyak hal dalam memahami pola asuh orang tua terhadap anak. Saat sharing maupun dinamika kelompok, kerap kali saya menjumpai pribadi yang unik bahkan ada juga yang “istimewa”. Istimewa karena diperlukan pendekatan tertentu agar dapat berinteraksi dengan anak tersebut. Pengalaman ini mengingatkan saya pada peribahasa “Buah jatuh tidak jauh dan pohonnya.” Anak-anak sejatinya adalah duplikasi dan orang tua mereka. Karakter mereka memiliki kemiripan dengan orang tuanya. Ada anak yang sangat perfeksionis karena di dalam keluarganya ia meniru ayahnya. Anak-anak yang sangat sopan karena sejak kecil ia diajarkan ibunya untuk sopan dan ramah. Karakter dalam diri anak adalah hasil dan pola asuh dan didikan orang tua. 

Hari ini dalam bacaan Injil yang kita dengarkan, Yesus meminta para murid untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepada mereka. Nabi-nabi itu menyamar sebagai domba, padahal sesungguhnya mereka adalah serigala. Dalam konteks ini, Yesus sesungguhnya ingin meminta kita waspada pada kepalsuan-kepalsuan di dalam hidup. Bisa saja dalam hal rohani kita akan menjumpai banyak kepalsuan dan kesalehan pada orang-orang tertentu, yang kadang kita lihat baik. Sebagai orang tua kadang kita tampak sangat bijaksana kepada orang lain, tetapi sesungguhnya tidak demikian.

Yesus meminta kita melihat apa yang tampak dalam diri seseorang dari buahnya. Jika hat itu berkaitan dengan hal rohani atau kesalehan, maka kita bisa melihat pada buahnya, yaitu kesederhanaan dan kerendahan hati. Ketika kita melihat orang tua yang tampaknya bijaksana dan baik, kita harapkan bisa melihat juga anak-anak mereka yang nenghasilkan buah yang baik, sebagaimana ditanam dan disiram oleh orang tua mereka. Kita semua dapat melihat hasilnya pada buah yang baik.

Mari, kita dengan penuh kerendahan hati berusaha menghasilkan buah yang baik di dalam hidup kita masing-masing.


0 Response to "RENUNGAN PAGI (RABU, 23 JUNI 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel