RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 11 MARET 2021)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

KAMIS, 11 MARET 2021

PEKAN PRAPASKAH III (UNGU)

St. Eulogius dan Leokrita

BACAAN I: Yer. 7:23-28

MAZMUR: 95:1-2.6-7.8-9;

BACAAN INJIL: Lukas. 11:14-23

"Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku"

Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." 

RENUNGAN:

“Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh”. Dalam suatu komunitas, apapun bentuknya, harus ada kesatuan hati. Kesatuan ini sangat penting dalam hidup bersama. Apakah itu berarti harus seragam? Jadi kita harus membedakan antara kesatuan dan keseragaman. Keseragaman itu berarti sama persis secara lahiriah, “dipandang mata’ (misalnya baju atau tasnya seragam). Sedangkan, kesatuan ini adalah kesamaan di dalam pola pikir dan kehendak, sehingga sering dikenal dengan ungkapan ‘sehati-sejiwa’. Jika kita sehati-sejiwa dengan kekuatan jahat, maka kejahatanlah yang akan dihasilkan. Demikianpun sebaliknya, jika kita sehati-sejiwa dalam kebaikan, maka buah-buah kebaikanlah yang kita hasilkan. Tidak mungkin kekuatan jahat menghasilkan buah-buah kebaikan. Jika demikian, maka ia melawan dirinya sendiri.

Kalau hati dan pikiran menyatu maka tindakannya pun akan diatur dan diarahkan oleh pola pikir dan hati yang sama. Inilah yang mau diajarkan Yesus bagi kita, yakni sehati-sejiwa. Sehati-sejiwa yang dimaksudkan Yesus adalah seluruh diri kita terarah kepada Tuhan, bukan pada kekuatan-kekuatan lain. Yesus meminta kita untuk mengandalkan Tuhan, sebagai satu-satunya dan hanya Dialah yang menyelamatkan kita. Pribadi yang sehati dan sepikir dengan Allah adalah pribadi yang rajin berbuat baik serta menjauhi perilaku yang tidak pantas bagi Tuhan, diri sendiri, dan juga sesama.

Tuhan Yesus, kami mohon satukanlah pikiran, hati, dan tindakan kami dalam menjalani hidup sebagai murid-Mu. Jauhkan dari kami kuasa jahat apa pun yang mau merampas kehendak kami untuk melayani Engkau dan sesama. Amin 


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (KAMIS, 11 MARET 2021)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel