BAHAN BKSN 2020 (PERTEMUAN 2) PENDALAMAN IMAN KELUARGA


 

PERTEMUAN II:

YESUS ADALAH ANAK MANUSIA, 

RAJA KERAJAAN DUNIA SURGA (Matius. 25:31-46)

Tujuan:

Peserta menyadari bahwa Yesus adalah Anak Manusia atau Raja Surga yang akan menghakimi manusia pada akhir zaman.

Peserta menyadari diri sebagai hamba-hamba yang setia dari Yesus Raja Surga.

Peserta melaksanakan perbuatan baik terhadap sesama yang menderita sebagai pelayanan kepada Yesus Raja Surga.


Waktu: 90 Menit

Gagasan Dasar:

Yesus seringkali menyebut diri sebagai Anak Manusia (Mat. 8:20). Pemahaman mengenai Anak Manusia muncul dalam penglihatan yang dialami oleh Daniel (Dan. 7:13-14). Anak Manusia adalah pribadi yang datang dari langit, dari surga, dan bukan seorang manusia yang datang dari dunia. Allah memberikan kepada-Nya kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja. Kerajaan yang berada di bawah kuasa Anak Manusia itu tidak akan musnah. Kerajaan ini adalah kerajaan surga yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Anak Manusia itu sendiri akan menjadi raja yang kekal. Selama-lamanya Ia akan memegang kuasa sebagai raja atas kerajaan surga. Yesus itulah Anak Manusia yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan pada akhir zaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya. Semua orang dari segala bangsa akan dibawa ke hadapan Anak Manusia dan setiap orang akan diadili menurut perbuatannya.

Kita, para pengikut Kristus, adalah orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia, yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Kalau Yesus adalah Raja Kerajaan Surga, kita adalah hamba-hamba-Nya yang setia kepada-Nya dan senantiasa siap melayani-Nya. Bagaimana kita dapat melayani Dia? Kristus, Sang Raja yang berkuasa atas Kerajaan Surga itu hadir di dalam diri orang-orang yang mengalami penderitaan. Ia adalah Raja atas surga dan bumi, tetapi hadir di dalam dunia ini, dalam diri orang-orang yang menderita. Karena itu, tindakan yang dilakukan terhadap orang yang mengalami penderitaan itu, sebenarnya dilakukan terhadap Kristus. Tindakan manusia di dunia ini, khususnya yang dilakukan terhadap orang yang menderita, menjadi dasar pertimbangan dalam pengadilan di akhir zaman itu.

Karena itu, selama menjalani kehidupan di dunia ini kita harus memperhatikan sesama yang menderita dengan keyakinan bahwa apa pun yang dilakukannya terhadap mereka sebenarnya dilakukan bagi Kristus. Pelayanan terhadap orang-orang yang menderita adalah tanda kesetiaan sebagai hamba-hamba Kristus, Raja Surga. Tetapi, wajah Kristus tersembunyi dalam wajah orang-orang yang menderita sehingga banyak orang mengalami kesulitan untuk memandang wajah Kristus yang tersembunyi itu. Akibatnya, banyak orang tidak melayani Kristus yang hadir dalam diri orang-orang yang malang itu. Kalau kita membina relasi dengan Kristus, kita dapat melihat wajah-Nya dengan jelas, sekalipun bagi orang lain kabur atau tidak tampak. Hubungan pribadi kita dengan Kristus akan membuat kita menjadi lebih peka terhadap kehadiran-Nya dan menggerakkan kita untuk mengasihi-Nya dalam diri orang-orang yang menderita.

I. PEMBUKA


A. Lagu Pembuka

Petugas mengajak para peserta menyanyikan lagu dari MB 456 atau lagu lain yang sesuai.


B. Tanda Salib dan Salam

P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. U Amin.

P  Tuhan beserta kita.

U  Sekarang dan selama lamanya.


C. Pengantar

Fasilitator menyampaikan/membacakan Gagasan Dasar dari Pertemuan II. Sesudah itu, Fasilitator menyampaikan kata pengantar berikut ini untuk memberikan penjelasan tentang apa yang hendak dicapai dalam pertemuan ini


Bapak/Ibu/Saudara-saudari yang terkasih, kita bersyukur karena Tuhan kembali menghimpun kita untuk mendengarkan Sabda-Nya. Pada pertemuan yang lalu kita telah diajak untuk mendalami kebenaran bahwa Allah adalah Kasih. Kita mengenal Allah dan percaya telah dikasihi oleh Allah sehingga kita pun mengasihi sesama. Dalam pertemuan kedua ini, kita akan mendalami Matius 25:31-46. Dalam perikop ini kita akan melihat bahwa “Yesus adalah Anak Manusia, Raja Kerajaan Surga.” Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan pada akhir zaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya. Marilah kita membuka hati dan budi kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan.


D. Doa Pembuka


P Marilah berdoa. Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah memanggil kami untuk percaya bahwa Putra-Mu, Yesus Kristus, adalah Raja Kerajaan Surga. Dialah yang menunjukkan jalan bagi kami untuk mencapai kebahagiaan abadi bersama-Mu. Utuslah Roh Kudus-Mu agar kami dapat memahami Sabda-Mu dan bukalah hati kami bagi Sabda-Mu agar dapat menerima Sabda yang Kausampaikan kepada kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.

U  Amin.


II. PENDALAMAN KITAB SUCI


A. Pembacaan Kitab Suci

Fasilitator meminta beberapa peserta membaca teks per alinea, satu orang satu alinea, dengan suara lantang dan tidak tergesa-gesa. Peserta yang lain mendengarkan dengan penuh perhatian sambil mengikutinya dalam Alkitab masing-masing.

PENGHAKIMAN TERAKHIR (MATIUS 25:31-46)

B. Pendalaman


Fasilitator meminta peserta membaca kembali teks Alkitab sambil memperhatikan pertanyaan di bawah ini. Para peserta dapat dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu di dalam teks Alkitab.


1. Siapakah Anak Manusia itu? (ay. 31)

2. Apa yang dilakukan-Nya pada akhir zaman? Apa yang menjadi dasar penghakiman-Nya? (ay. 31-  33)

3. Siapakah yang diumpamakan dengan domba dan kambing? Apa yang mereka lakukan? (ay. 35-36, 42-43)

4. Apa yang dilakukan oleh Anak Manusia terhadap mereka yang di kanan dan sebelah kiri? (ay. 34, 41)


C. Penjelasan


Fasilitator menyampaikan penjelasan di bawah ini. Fasilitator dapat menambahkan penjelasan yang diambil dari penjelasan yang terdapat dalam Gagasan Pendukung.

1. Dalam Kitab Daniel dinyatakan bahwa Anak Manusia adalah pribadi yang datang dari langit, dari surga, dan bukan seorang manusia yang datang dari dunia (Dan. 7:13-14). Allah memberikan kepada-Nya kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja. Kerajaan yang berada di bawah kuasa Anak Manusia itu tidak akan musnah. Kerajaan ini adalah kerajaan surga yang tidak terikat pada tempat dan waktu dan Anak Manusia itu akan menjadi raja yang kekal. Anak Manusia yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel itu adalah Yesus. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan pada akhir zaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya. Walaupun Dia berkuasa atas Kerajaan Surga, Anak Manusia itu hadir dalam diri orang-orang yang menderita. Karena itu, kebaikan yang dilakukan terhadap orang yang miskin dan menderita itu dilakukan bagi Dia.

2. Pada akhir zaman, Kristus, Anak Manusia, akan datang dalam kemuliaan-Nya dengan diiringi oleh para malaikat-Nya. Lalu Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Karena bersemayam di atas takhta, dapat dikatakan bahwa ia adalah seorang raja (ay. 34). Pada waktu itu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan Anak Manusia untuk diadili. Walaupun yang disebut adalah semua bangsa, pengadilan ini dilakukan kepada setiap orang, bukan kepada setiap bangsa. Dengan kata lain, semua orang dari segala bangsa akan dibawa ke hadapan Anak Manusia dan setiap orang akan dihakimi. Dalam pengadilan itu, Anak Manusia akan memisahkan seorang dari yang lain, seperti seorang gembala memisahkan domba dari kambing: Ia menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, sedangkan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dasar yang digunakan oleh Anak Manusia untuk menghakimi adalah perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan di dunia. Perbuatan yang mana? Perbuatan yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita, yaitu yang lapar, haus, telanjang, sakit, dan dalam penjara. Mereka adalah saudara dari Anak Manusia, Raja Kerajaan Surga itu, sehingga apa yang dilakukan terhadap mereka sebenarnya dilakukan terhadap Dia.

3. Domba melambangkan orang benar, yaitu orang yang melakukan kebaikan selama hidup di dunia. Ada enam kebaikan yang mereka lakukan, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a) memberi makan orang yang lapar dan memberi minum orang yang haus. Dua perbuatan ini merupakan kebaikan yang mendasar karena menyangkut kebutuhan dasar manusia. Orang yang kekurangan makan dan minum akan menjadi lemah badannya. Hal ini bisa membuat orang menjadi sakit, dan bila berkepanjangan, orang dapat kehilangan nyawa.

b) memberi tumpangan kepada orang asing dan memberi pakaian kepada orang yang telanjang. Tempat untuk berteduh dan pakaian membantu orang untuk bertahan dalam cuaca, apalagi di malam hari atau pada musim dingin.

c) melawat orang sakit dan mengunjungi orang yang dipenjara. Kehadiran dan perhatian kepada kedua kelompok orang ini dapat mendatangkan kegembiraan bagi mereka dan meringankan penderitaan yang mereka alami. Kambing melambangkan orang terkutuk, yang tidak pernah memperhatikan apalagi mengasihi Tuhan yang hadir dalam diri orang-orang miskin dan menderita. Mereka tidak memberi-Nya makan ketika Ia lapar, tidak memberi-Nya minum ketika Ia haus, tidak memberi-Nya tumpangan ketika Ia seorang asing, tidak memberi-Nya pakaian ketika Ia telanjang, tidak melawat-Nya ketika Ia sakit, dan tidak mengunjungi-Nya ketika Ia di dalam penjara.

4. Anak Manusia menyebut mereka yang ditempatkan di sebelah kanan-Nya sebagai orang-orang “yang diberkati oleh Bapa-Ku.” Ia juga menyatakan bahwa mereka akan menerima Kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan. Demikianlah, orang benar akan masuk ke dalam hidup yang kekal, yang juga disebut sebagai Kerajaan, yang telah disediakan bagi mereka. Sebaliknya, orang-orang yang dilambangkan dengan kambing yang ditempatkan di sebelah kiri-Nya itu akan dienyahkan “ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” Api yang kekal itu sebenarnya tidak disediakan bagi manusia, melainkan untuk Iblis dan para malaikatnya. Tetapi, apa yang mereka lakukan selama hidup di dunia telah membawa mereka ke tempat itu.

D. Pesan dan Penerapan


Kemudian fasilitator mengajukan pertanyaan kepada peserta dan memberi kesempatan kepada peserta untuk menjawab (dibatasi beberapa orang).

Kabar baik untuk manusia: Tuhan Yesus yang kita imani adalah Raja yang berkuasa atas Kerajaan Surga selamanya. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan memiliki kuasa untuk menentukan siapa yang layak masuk dalam kerajaan-Nya. Sekalipun Ia adalah Raja atas surga, Tuhan Yesus dekat dengan manusia di dunia ini karena Ia hadir dalam diri orang-orang yang menderita.

Identitas kita: Kita, para pengikut Kristus, adalah orang-orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Manusia, yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Kalau Yesus adalah Raja Kerajaan Surga, kita adalah hamba-hamba-Nya yang setia kepada-Nya dan senantiasa siap melayani-Nya.

Cara hidup kita: Karena kita adalah hamba-hamba dari Raja Kerajaan Surga, kita senantiasa melayani-Nya. Bagaimana kita melakukan hal ini? Selama menjalani kehidupan di dunia ini kita dipanggil untuk memperhatikan sesama yang menderita. Karena, apa pun yang dilakukannya terhadap mereka sebenarnya dilakukan bagi Kristus, Tuhan yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Pelayanan terhadap orang-orang yang menderita adalah tanda kesetiaan sebagai hamba-hamba Kristus, Raja Surga.


Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini ditulis dan dibacakan satu per satu.


1. Apa yang selama ini menjadi motivasi bagi kita untuk berbuat baik kepada sesama, khususnya yang sedang mengalami penderitaan?

2. Setelah membaca teks ini, apa yang seharusnya menjadi motivasi saya dalam melayani sesama?

Fasilitator mengajukan pertanyaan di bawah ini dan memberi kesempatan kepada peserta untuk memberikan jawabannya. Jawaban dari pertanyaan ini ditulis dan dibacakan satu per satu.

 1. Siapakah orang-orang yang mengalami penderitaan yang dapat aku temui di sekitarku?

2. Apa yang harus aku lakukan untuk mereka? Bagaimana aku harus melakukannya?


F. Doa Umat

Setelah mendengarkan pesan dari Allah melalui Sabda yang tertulis dalam Alkitab, seluruh peserta diajak menanggapi Sabda itu dengan doa. Fasilitator mengajak peserta untuk mempersiapkan doa secara tertulis sebagai tanggapan atas Sabda yang baru didengarkan. Doa itu bisa berupa pujian, syukur, permohonan, niat, dan sebagainya, dan semuanya berkaitan dengan tema yang direnungkan dalam pertemuan ini. Kemudian satu demi satu peserta diminta untuk membacakan doa yang telah dituliskan. Setelah semua menyampaikan doa, fasilitator mengajak para peserta untuk mendoakan “Bapa Kami.”


III. PENUTUP

A. Doa Penutup

Pemandu mengajak seluruh peserta untuk berdoa memohon bantuan Allah agar sanggup melaksanakan kehendak-Nya yang telah didengarkan dalam pertemuan.


P Marilah berdoa. Allah Bapa, Yang Maha Pengasih, kami bersyukur kepada-Mu atas Sabda-Mu yang telah Kaunyatakan kepada kami. Sabda-Mu mengingatkan kami akan kebenaran iman yang kami terima, yaitu bahwa Yesus, Anak Manusia itu, adalah Raja yang berkuasa atas Kerajaan Surga. Kami mohon bantulah kami agar senantiasa menyadari bahwa kami adalah hamba-hamba-Nya, yang senantiasa setia melayani-Nya dengan perbuatan baik dan pelayanan kasih terhadap sesama terutama yang menderita. Demi Kristus, Tuhan kami.

U  Amin.


B. Tanda Salib

P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus. U Amin.


C. Lagu Penutup

Petugas mengajak para peserta untuk menyanyikan lagu dari MB 463 atau lagu lain yang sesuai.


0 Response to "BAHAN BKSN 2020 (PERTEMUAN 2) PENDALAMAN IMAN KELUARGA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel