RENUNGAN HARIAN (SELASA, 25 FEBRUARI 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SELASA, 25 FEBRUARI 2020
PEKAN BIASA VII (Warna Liturgi Hijau)
St. Walburga
BACAAN I: Yak. 4:1-10
MAZMUR: 55:7-8.9-10a.10b-11a.23
BACAAN INJIL: Mrk. 9:30-37

Injil Markus 9:30-37
Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya. Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."


RENUNGAN:
Tidaklah mudah memahami firman Tuhan yang mengatakan, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati”. Kita bertanya, mengapa? Jawabannya: sangat nyata dan manusiawi bahwa trend zaman sekarang adalah budaya mengumpulkan. Orang akan berlomba-lomba untuk mendapatkan apa yang diinginkan bahkan kerap kali dilakukan dengan segala cara. Karena hawa nafsu dan berlomba-lomba mencari harta duniawi itulah yang seringkali membuat manusia saling bermusuhan.
Surat Yakobus memberikan peringatan kepada kita bahwa orang menjadi begitu liar dan serakah serta mau menang sendiri karena tidak mau mendengarkan kehendak Allah, tetapi mendengar bisikan roh jahat. Mengabdi kehendak Allah tidak lain adalah mengupayakan apa yang benar karena Allah telah menempatkan Roh-Nya dalam diri kita. Mengobarkan Roh Allah dalam perilaku yang benar dan rendah hati menuntut semangat pertobatan. Semangat merendahkan diri dihadapan Allah karen Allah akan meninggikan kita.
Apa yang dialami para murid Yesus dalam Injil juga sama bahwa mereka berkelahi karena merebut siapa yang paling hebat dan paling benar. Kekacauan dan tiadanya belas kasih dan kepedulian terjadi karena kita sering berebut yang terbesar. Padahal yang terbesar adalah Allah sendiri. Yesus menegaskan bahwa kehebatan sebagai murid-Nya adalah ketika kita dengan tulus merendahkan hati di hadapan sesama dan melayani sesama.
Allah, mampukan kami anak-anak-Mu untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Amin

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SELASA, 25 FEBRUARI 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel