RENUNGAN HARIAN (JUMAT, 28 FEBRUARI 2020)


RENUNGAN HARIAN KATOLIK
JUMAT, 28 FEBRUARI 2020
HARI JUMAT SESUDH RABU ABU (Warna Liturgi Ungu)

Sta. Antonia, St. Hilarus
BACAAN I: Yes. 58:1-9a
MAZMUR: 51:3-4.5-6a.18-19
BACAAN INJIL: Mat. 9:14-15

Injil Matius 9:14-15
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

RENUNGAN:
Kisah Injil hari ini mengajarkan kita soal berpuasa. Bagi Yesus puasa bukan sesuatu kegiatan rutinitas, apalagi kewajiban sebatas peribadatan. Ia mangatakan, “Apakah layak selagi masih ada mempelai, para sahabat berpuasa?”. Pada kesempatan lain, Ia menegaskan, “Hendaklah Anggur baru diletakan pada kantong yang baru!”. Arti puasa bukan pada rutinitas atau pada sebuah kewajiban, melainkan sebuah sikap hidup untuk membangun sebuah perubahan. Puasa sebagai seorang murid tidak lain adalah belajar dan berjuang agar hidup bersama sang mempelai, mengubah dan mau diubah sehingga menjadi manusia baru seutuhnya. Bukan hanya kantongnya saja melainkan juga isinya baru. Antara isi dan kantongnya sinkron. Yesus ingin mengatakan “Percuma kalian puasa kalau masih memakai kantong lama”.
Apa yang disampaikan Yesus juga pernah disampaikan oleh Yesaya. Bagi Yesaya buah dari puasa adalah hidup menurut kehendak Allah. Ia menegaskan bahwa percuma puasa kalau masih menindas buruhmu dan memaksa-maksa tanpa rasa keadilan. Percuma puasa jika kalian dalam berpuasa malah berbantah-bantah. Bahkan Yesaya menegaskan puasa bukan soal simbol dan seremonial; bukan membentangkan kain karung dan abu untuk alas tidur. Bukan juga menundukan kepala seperti gelagah yang terkulai.
Puasa yang dikehendaki Allah tidak lain adalah berbuat adil dengan melepaskan tali perbudakan dan memerdekakan yang teraniaya. Puasa adalah melakukan belas kasih dengan memecah-mecahkan rotimu bagi orang yang lapar. Puasa adalah memberikan tumpangan bagi mereka yang mengembara dan tidak memiliki tempat berteduh. Berpuasa adalah bela rasa dan memuliakan manusia dengan memberikan pakaian kepada mereka yang telanjang. Dengan cara berpuasa seperti ini ketika kita memanggil nama Tuhan, Ia akan menjawab dan Allah akan menjadi tumpuan hidup kita.
Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau memberikan waktu bagi kami untuk menjalani retret agung dalam masa berpuasa. Jauhkanlah kami dari semangat formalisme. Jadikanlah kami pribadi yang sungguh mengalami puasa sebagai perubahan menjadi manusia baru. Amin 

0 Response to "RENUNGAN HARIAN (JUMAT, 28 FEBRUARI 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel